Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 November 2013

Mencicipi Google Plus, Penantang Facebook dari Google


Heboh-heboh kabar mengenai Google+ membuat saya tertarik mencoba produk Google satu ini, apakah produk jejaring sosial milik Google ini bisa mengalahkan Facebook? hmm yuk kita lihat seperti apa Google Plus.





 Ini adalah halaman yang pertama anda temui ketika mengaktifkan Google Plus. Ada 3 fitur andalan Google Plus yaitu Google Circle, Hangout, dan Spark.




Seperti inilah antar muka Google+ sekilas tidak ada perbedaan dengan antar muka Facebook, oh ya disini ada yang namanya Google Circle, anda bisa memilah-milah teman anda ke dalam Circle masing-masing, contohnya saya memilah antara Teman Kuliah Dengan Keluarga. Ketika anda update status anda bisa memilih circle mana yang bisa membaca status anda. Jadi anda bisa memaki-maki bos anda tanpa takut ketahuan hehe



Sebelum mengaktifkan halaman profil silahkan melengkapi data diri anda, sekilas saya merasakan kesamaan fitur dengan Facebook Profile.




Inilah halaman profil Google Plus


Halaman profil dari teman kita.



Yang saya suka G+ adalah anda drag and drop untuk memasukkan teman ke Circle



Kalau menurut saya pribadi Google Plus masih miskin fitur, namun mengingat nama besar dari Google dan jajaran produk-produknya yang top seperti Blogger, Picasa, Android, mungkin Google suatu saat bisa mengintegrasikan semua produknya dalam satu sistem. Misalkan saja berkirim message ke Circle menggunakan fasilitas Gmail atau membuat fasilitas blogging yang terintegrasi dengan Blogger. Yah kita tunggu saja gebrakan baru dari Google Plus.

Oh ya jika ingin di invite ke G+ silahkan tinggalkan komentar berisi email anda :D

Indonesia Bakalan Memproduksi Tank Ringan?

Melihat keberhasilan Pindad membuat panser 4x4 Anoa terbersit dalam pikiran saya apakah kita akan memproduksi tank sendiri. Pertanyaan saya terjawab sudah karena ternyata Pindad juga berencana membuat tank ringan.

PT Pindad akan mengembangkan kendaraan tempur tank ringan mulai 2014, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat.

Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono mengemukakan rencana tersebut merupakan upaya untuk menjawab kebutuhan panser dan tank TNI AD yang saat ini 90% diisi oleh produk asing.

Dia mengemukakan tank ringan itu akan merujuk pada model produk mancanegara saat ini, seperti produk K-21 buatan Doosan DST Korea Selatan dan Turki.

Tank ringan memiliki bobot antara 15 ton - 25 ton dengan dua jenis penggerak kendaraan berupa ban atau rantai. Namun, ada pula tank ringan lainnya yang memiliki bobot 25 ton lebih.

Adik mengatakan harga tank ringan berpenggerak ban sekitar Rp40 miliar, sedangkan yang berpenggerak rantai sekitar Rp50 miliar.

�Kami sedang membahas rencana ini dengan pemerintah, TNI AD, dan pihak-pihak lainnya. Mudah-mudahan rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat,� katanya hari ini.

Adik belum merinci kebutuhan TNI AD akan tank ringan. Menurut dia, pihaknya baru melangkah ke proses persiapan dan studi.

Dia mengemukakan proses persiapan termasuk studi dan pengembangan akan memakan waktu lama. Jika pemerintah sudah menyatakan berkomitmen, katanya, Pindad segera melakukan serangkaian kerja sama business to business dengan industri pertahanan di luar negeri.

Dia optimistis Pindad mampu mengerjakan proyek pengembangan tank ringan tersebut dengan dukungan penuh pemerintah dalam rangka optimalisasi industri kesenjataan strategis, seperti panser dan tank.

Menurut dia, kemampuan perusahaan telah teruji dalam pengadaan Panser Anoa 6x6 yang dipesan Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan kekuatan TNI AD yang didasarkan pada kekuatan pokok minimum memang memadai dari sisi kuantitas. Akan tetapi, lanjutnya, kondisi alat pertahanan TNI AD tersebut sangat tidak memadai dari sisi kualitas. "Kondisinya sangat memprihatikan karena anggaran terbatas," ujarnya.

Adik mengatakan salah satu penyebabnya adalah minimnya sokongan anggaran bagi industri pertahanan. Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan Pindad segera mengerjakan Panser Anoa Tarantula yang teknologinya diserap dari Doosan DST. Panser ini akan dipersenjatai kanon 90 mm buatan Belgia.

Dia mengemukakan kontrak kerja sama pengadaan kendaraan tempur tersebut sudah dilakukan pada 2009 sebanyak 22 unit. Sebanyak 11 unit built-up akan segera tiba dari Doosan DST, sedangkan sisanya 11 unit dikerjakan oleh Pindad.

Dari Wikipedia saya mendapatkan info kalau memang satu-satunya pembeli Tank K21 (diluar Korsel) adalah Indonesia. Dan inilah penampakan K21, apakah versi Indonesia akan sama?


 Dengan membuat tank sendiri tentu Indonesia akan mendapat pengalaman berharga dibidang teknologi militer, siapa tahu suatu saat kita juga mampu membuat MBT.


Sumber:
Bisnis