Sewaktu menerima penghargaan Milestone Award di Billboard Music Award, Justin Bieber sempat kecewa lantaran para penonton nggak bertepuk tangan. Sebaliknya, mereka malah menyoraki Justin dengan nada mengejek. Apakah itu pelantun Beauty and The Beat ini di-bully?
Percaya atau nggak, Justin sudah mengalami bullying sejak kecil, sewaktu ia belum seterkenal sekarang. “Dulu, aku diejek karena penampilanku dan karena keluargaku miskin,” cerita mantan pacar Selena Gomez ini. Setelah terkenal pun, bullying tetap saja dialaminya. “Banyak orang yang menyebut diri mereka haters, mengkritik musik, penampilan dan gaya hidupku. Hampir setiap hari aku menerimanya. Menurutku, bullying itu buruk karena sebagian besar orang yang mem-bully pernah mengalami bullying sebelumnya. Jadi, mereka nggak akan berhenti balas dendam pada orang lain sampai puas,” kata kelahiran 1 Maret 1994 ini.
Oleh karena itu, Justin berpesan pada semua Beliebers (sebutan untuk penggemar Justin) untuk menghindari bullying. “Remaja seperti kita cenderung jadi jahat karena iri atau kesal pada seseorang. Tapi, bukan berarti kita boleh menyakiti mereka. Some people put on a front at school and seem strong, but they could be going home and crying. People should be nice to one another,” kata Justin, bijak. Mayseeta – Foto: SIPA Press
Percaya atau nggak, Justin sudah mengalami bullying sejak kecil, sewaktu ia belum seterkenal sekarang. “Dulu, aku diejek karena penampilanku dan karena keluargaku miskin,” cerita mantan pacar Selena Gomez ini. Setelah terkenal pun, bullying tetap saja dialaminya. “Banyak orang yang menyebut diri mereka haters, mengkritik musik, penampilan dan gaya hidupku. Hampir setiap hari aku menerimanya. Menurutku, bullying itu buruk karena sebagian besar orang yang mem-bully pernah mengalami bullying sebelumnya. Jadi, mereka nggak akan berhenti balas dendam pada orang lain sampai puas,” kata kelahiran 1 Maret 1994 ini.
Oleh karena itu, Justin berpesan pada semua Beliebers (sebutan untuk penggemar Justin) untuk menghindari bullying. “Remaja seperti kita cenderung jadi jahat karena iri atau kesal pada seseorang. Tapi, bukan berarti kita boleh menyakiti mereka. Some people put on a front at school and seem strong, but they could be going home and crying. People should be nice to one another,” kata Justin, bijak. Mayseeta – Foto: SIPA Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar